Ini Visi Pendidikan Mendikbud Baru
Pekan kedua menjabat, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pulang kampung ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Di almamaternya ini, Muhadjir pun menyampaikan visinya tentang pendidikan Indonesia.
Ketika berbicara di hadapan ratusan kader Muhammadiyah Kota Malang, Muhadjir mengatakan, akan berupaya merestorasi pendidikan dasar dan menengah (SD-SMP), termasuk pendidikan karakter bagi anak didik. Selain itu, juga akan membenahi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan profesionalisme para pendidik.
"Saya tidak akan mengutak-atik masalah sertifikasi guru, namun harapan saya profesionalisme seorang guru juga harus ditingkatkan terus. Jangan ada guru yang tidak layak, tapi tetap saja menuntut sertifikasi, bahkan prosesnya minta dipermudah," paparnya.
Menyinggung pendidikan di jenjang SMA dan SMK, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan akan mencari formulasi yang tepat. Sebab, tidak semua lulusan SMA melanjutkan ke perguruan tinggi dan memilih bekerja. Namun, karena tidak memiliki keterampilan dan keahlian, akhirnya mereka tidak bisa apa-apa di dunia kerja.
Sebaliknya, kata Muhadjir, lulusan SMK, juga tidak semuanya langsung bekerja namun ada yang tetap melanjutkan ke perguruan tinggi. Dia menilai, meski mereka memiliki keterampilan sesuai minat yang diambil di SMK, jika kualitasnya tidak ditingkatkan dan memiliki keahlian yang memadai, maka mereka akan tergusur oleh tenaga kerja asing yang memiliki sertifikasi internasional.
"Kondisi ini yang akan kami carikan solusi agar kesenjangan dalam pendidikan bisa diminimalkan," ujarnya.
Ketika berbicara di hadapan ratusan kader Muhammadiyah Kota Malang, Muhadjir mengatakan, akan berupaya merestorasi pendidikan dasar dan menengah (SD-SMP), termasuk pendidikan karakter bagi anak didik. Selain itu, juga akan membenahi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan profesionalisme para pendidik.
"Saya tidak akan mengutak-atik masalah sertifikasi guru, namun harapan saya profesionalisme seorang guru juga harus ditingkatkan terus. Jangan ada guru yang tidak layak, tapi tetap saja menuntut sertifikasi, bahkan prosesnya minta dipermudah," paparnya.
Menyinggung pendidikan di jenjang SMA dan SMK, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan akan mencari formulasi yang tepat. Sebab, tidak semua lulusan SMA melanjutkan ke perguruan tinggi dan memilih bekerja. Namun, karena tidak memiliki keterampilan dan keahlian, akhirnya mereka tidak bisa apa-apa di dunia kerja.
Sebaliknya, kata Muhadjir, lulusan SMK, juga tidak semuanya langsung bekerja namun ada yang tetap melanjutkan ke perguruan tinggi. Dia menilai, meski mereka memiliki keterampilan sesuai minat yang diambil di SMK, jika kualitasnya tidak ditingkatkan dan memiliki keahlian yang memadai, maka mereka akan tergusur oleh tenaga kerja asing yang memiliki sertifikasi internasional.
"Kondisi ini yang akan kami carikan solusi agar kesenjangan dalam pendidikan bisa diminimalkan," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar