Pengembangan riset vaksin dinilai jadi keharusan
Merdeka.com - Pengembangan riset vaksin dinilai menjadi sebuah keharusan untuk dilakukan di Indonesia. Hal itu ditegaskan Dirjen Penguatan dan Pengembangan Kementerian Riset Dikti Muhammad Dimiyati.
"Pengembangan riset vaksin adalah suatu keharusan. Kalau tidak kita akan semakin menjadi permainan negara-negara besar. Untuk itu keberadaan Forum Riset Life Science Nasional yang salah satunya menghasilkan berbagai vaksin ini menjadi sesuatu yang harus didukung pemerintah dan seluruh stake holder," ujar Dimiyati di Jakarta Selatan, Kamis (25/8).
Kemudian Dimiyati juga menambahkan, pemerintah akan mengupayakan dukungan dengan berbagai regulasi serta memfasilitasi melalui pendanaan.
"Dalam mendukung perjalanan riset life science nasional, pemerintah mengupayakan berbagai regulasi agar forum ini berjalan sebaik-baiknya dan bisa mensinergikan untuk menghasilkan vaksin yang relatif lebih cepat dan lebih baik," sebutnya.
"Selain regulasi, tentu kita juga memfasilitasi berbagai upaya risetnya melalui dukungan-dukungan pendanaan dengan berbagai skema yang kita miliki," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT (Persero) Bio Farma Iskandar menjamin, nantinya hasil dari pengembangan vaksin ini memiliki keunggulan karena sesuai dengan standard yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Selain itu juga mengenai harga, Bio Farma menjamin vaksin ini nantinya terjangkau oleh masyarakat.
"Kita jamin ini murah. Kalau dari sisi unggul, kita minimum mengikuti standard WHO. Minimum itu yang harus kita kejar. Kalau tidak standard seperti itu, jangan harap kita bisa jual," kata Iskandar.
Sementara itu, terkait vaksin palsu yang belum lama melanda masyarakat Indonesia, Siswanto, selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, mengatakan kalau pemerintah sudah melakukan langkah nyata.
"Sekarang pemerintah sudah melakukan tindakan dan langkah-langkah nyata dengan memperkuat sistem distribusi," ujar Siswanto.
0 komentar:
Posting Komentar